Looking for what?!
|
Tmen-tmen.., sori kali ini gue gak bikin postingan kayak biasanya, tapi gue mau curhat. Gue mau curhat tentang masalah cinta. Okeh?
Di sekolah, gue suka ama seseorang. Dia cowok. Sebut aja X. Nah, ada lagi seorang cewek yg juga suka sama X. Sebut saja Y. Nah, X dengan Y udah dikira pacaran sama temen-temen gue. Gue sebagai cewek tentunya cemburu dong. Nah, tiap pelajaran, (ntah kenapa) , tempat duduk mereka selalu dekat. Mereka selalu satu kelompok. Gue gak bisa, kan, marah blak-blakan di depan mereka? walhasil, gue pun mengubah fungsi buku pelajaran gue menjadi diary. Gue pun ngecurahin semua isi hati gue ke sana. Satu pelajaran, gue berhasil bikin 2 halaman diary. Gue merasa "sasek" diantara mereka.
Akhirnya gue memutusin buat gak usah suka sama X lagi. Tapi itu susah banget. Gue pun jadi sedikit "aneh". Gue suka marah-marah sendiri. Suka Bad Mood sendiri. Terus, yang paling aneh, sejak gue berubah, X jadi sedikit perhatian ke gue. Gue pun harus ngeladenin dia lagi.
.Makin lama, X jadi sering curhat ke gue. Gue pun diajak sharing curhat ma dia. Terkadang, gue lupa kalo gue harus ngejauhin dia dari hidup gue. Gue, ternyata .... Ya, gue masih suka sama dia. Y mulai curiga. Perlu di tekankan, X dan Y gak pacaran. Cuma temen2 sekelas gue yang beranggapan gitu.
Nah, gue mau ngemanfaatin kesempatan ini buat ngomong sesuatu ke X. Gue bakalan bilang gini :"X, gue cuma mau nanya. Apa iya lo suka ama Y? Jawab yang jujur... ". Tapi, pas gue ngomong gitu. X jawab gini : "Nggak..., beneran! gue gak ada apa-apa sama Y. Y aja kali, yang kecantol gue. Hehehe...". X mulai grogi. Makanya, dia ngecairin suasana. Gue pun ketawa gak ikhlas. Gue bener-bener inget wajah dia pas dia bicara itu ke gue. Gue pun menyudahi pembicaraan penting itu.
Nah biar gue puas, gue mau kasihtau apa yang gue tulis di buku gue :
Percayai ceritaku.
Berpaling itu buruk sekali, jujur.
Saat aku memulai, tak bisa selesai.
Tenggelam dalam lautan air mata.
Yang kini menjadi samudera.
Awan awan kelabu tua mulai datang.
Membawa sekotak cerita buruk hari ini.
Para peri keceriaan tak mampu lagi mengusir awan-awan nakal itu.
Para peri itu mendesah, terbaring lemah dalam rumpit keputus-asaan.
Takdir memang tak bisa dipungkiri
Namun tak mungkin aku meninggalkannya dalam savana baru,
Sendiri ...
Kubiarkan semua meninggalkanku.
Di tengah setitik pelangi keceriaan,
Yang tertutup lembayung kelam.
Mengarungi samudera langit,
bahkan hamparan gurun yang luas.
Untuk apa?
Aku tidak bodoh.
Aku bukan pengembara.
Tapi kini itu benar.
Tak ada satupun tersisa untukku.
Aku tersiksa.
Namun aku akan terus berusaha.
Aku tak boleh kalah.
Biarkan dia pergi.
Memberi segunung waktu,
menunggu keputusan bertetes air mata.
Dengan sesendok keputusan.
Bukan segelas kenyataan.
Biarkan ia memilih.
Smpai detik ini, masih kubiarkan kalian bersama.
Kubiarkan kalian bahagia dalam taman bunga kebahagiaan.
Tapi hati ini berkata tidak.
Tak setitikpun aku akan menyentuk lembaran kisah kalian.
Tapi mengapa kau tak mau jujur?
Kubiarkan hati ini sendiri.
Berharap sebuah bingkisan berisi keceriaan dan segumpal harapan datang ke depan pintu hati.
Diantar oleh cahaya matahari.
Ditengah kesibukan kota hati, adakah yang masih mau menyapa gadis kecil?
Gadis kecil yang sendiri, tanpa seorangpun di sampingnya.
Ia duduk menunggu sesuatu.
Sebuah bus datang dan memberinya tiket.
Anak itu tetap diam, termenung.
Merasa tenggelam di padangpasir kesendirian.
Ia pergi kearah lautan.
Lautan itu kosong.
Hanya diisi melodi deburan ombak yang menyayat hati.
Sama seperti hatinya, sendiri, tidak dianggap.
Matahari kembali ke peraduan.
Mentari itu pergi tanpa menyisakan setitik cahaya untuk si kecil itu.
Suasana mencekam dingin.
Dilihatnya seekor kepiting kecil yang bermain dengan kepiting kecil lain.
Gadis itu iri melihatnya.
Ia menendang pasir
Namun tak ada satu suarapun disana.
Tak ada seorang manusiapun yang menatapnya..
Ya, itulah kisah hidup di dunia fana ini.
Pasalnya, itu yang kualami.
Tengah malam,
Ombak mulai tenang.
Semua seakan terlelap.
Tak ada sepasang matapun yang belum terpejam.
Kecuali sepasang mata cokelat kecil.
Mata si gadis kecil yang sendiri.
Ternyata, bulan mendengar kisahnya.
Rembulan itu turun, memberikan kehangatan dan kenyamanan pada si kecil.
Walau sinarnya tak secerah mentari,
Namun ia jauh lebih lembut dan mengerti.
Rembulan pun memberikan tangga harapan pada si kecil.
Gadis itupun mulai menapakinya.
Satu, satu, satu demi satu sampai tangga teratas.
Sebuah pintu emas menyambutnya diujung tangga.
Gadis itu membuka pintu emas itu perlahan.
Apa yang ada dibalik pintu itu?
Yang kutahu kini ia tenang.
Tersenyum di pangkuan Tuhan.
Huaahh.., selesai gue curhat niech .
Semoga gue bisa kuat, dan tegar menghadapi semua ini.
Enjoy Reading, Friends !! ^_^
Label: Curhat Gue
|
Tmen-tmen.., sori kali ini gue gak bikin postingan kayak biasanya, tapi gue mau curhat. Gue mau curhat tentang masalah cinta. Okeh?
Di sekolah, gue suka ama seseorang. Dia cowok. Sebut aja X. Nah, ada lagi seorang cewek yg juga suka sama X. Sebut saja Y. Nah, X dengan Y udah dikira pacaran sama temen-temen gue. Gue sebagai cewek tentunya cemburu dong. Nah, tiap pelajaran, (ntah kenapa) , tempat duduk mereka selalu dekat. Mereka selalu satu kelompok. Gue gak bisa, kan, marah blak-blakan di depan mereka? walhasil, gue pun mengubah fungsi buku pelajaran gue menjadi diary. Gue pun ngecurahin semua isi hati gue ke sana. Satu pelajaran, gue berhasil bikin 2 halaman diary. Gue merasa "sasek" diantara mereka.
Akhirnya gue memutusin buat gak usah suka sama X lagi. Tapi itu susah banget. Gue pun jadi sedikit "aneh". Gue suka marah-marah sendiri. Suka Bad Mood sendiri. Terus, yang paling aneh, sejak gue berubah, X jadi sedikit perhatian ke gue. Gue pun harus ngeladenin dia lagi.
.Makin lama, X jadi sering curhat ke gue. Gue pun diajak sharing curhat ma dia. Terkadang, gue lupa kalo gue harus ngejauhin dia dari hidup gue. Gue, ternyata .... Ya, gue masih suka sama dia. Y mulai curiga. Perlu di tekankan, X dan Y gak pacaran. Cuma temen2 sekelas gue yang beranggapan gitu.
Nah, gue mau ngemanfaatin kesempatan ini buat ngomong sesuatu ke X. Gue bakalan bilang gini :"X, gue cuma mau nanya. Apa iya lo suka ama Y? Jawab yang jujur... ". Tapi, pas gue ngomong gitu. X jawab gini : "Nggak..., beneran! gue gak ada apa-apa sama Y. Y aja kali, yang kecantol gue. Hehehe...". X mulai grogi. Makanya, dia ngecairin suasana. Gue pun ketawa gak ikhlas. Gue bener-bener inget wajah dia pas dia bicara itu ke gue. Gue pun menyudahi pembicaraan penting itu.
Nah biar gue puas, gue mau kasihtau apa yang gue tulis di buku gue :
Percayai ceritaku.
Berpaling itu buruk sekali, jujur.
Saat aku memulai, tak bisa selesai.
Tenggelam dalam lautan air mata.
Yang kini menjadi samudera.
Awan awan kelabu tua mulai datang.
Membawa sekotak cerita buruk hari ini.
Para peri keceriaan tak mampu lagi mengusir awan-awan nakal itu.
Para peri itu mendesah, terbaring lemah dalam rumpit keputus-asaan.
Takdir memang tak bisa dipungkiri
Namun tak mungkin aku meninggalkannya dalam savana baru,
Sendiri ...
Kubiarkan semua meninggalkanku.
Di tengah setitik pelangi keceriaan,
Yang tertutup lembayung kelam.
Mengarungi samudera langit,
bahkan hamparan gurun yang luas.
Untuk apa?
Aku tidak bodoh.
Aku bukan pengembara.
Tapi kini itu benar.
Tak ada satupun tersisa untukku.
Aku tersiksa.
Namun aku akan terus berusaha.
Aku tak boleh kalah.
Biarkan dia pergi.
Memberi segunung waktu,
menunggu keputusan bertetes air mata.
Dengan sesendok keputusan.
Bukan segelas kenyataan.
Biarkan ia memilih.
Smpai detik ini, masih kubiarkan kalian bersama.
Kubiarkan kalian bahagia dalam taman bunga kebahagiaan.
Tapi hati ini berkata tidak.
Tak setitikpun aku akan menyentuk lembaran kisah kalian.
Tapi mengapa kau tak mau jujur?
Kubiarkan hati ini sendiri.
Berharap sebuah bingkisan berisi keceriaan dan segumpal harapan datang ke depan pintu hati.
Diantar oleh cahaya matahari.
Ditengah kesibukan kota hati, adakah yang masih mau menyapa gadis kecil?
Gadis kecil yang sendiri, tanpa seorangpun di sampingnya.
Ia duduk menunggu sesuatu.
Sebuah bus datang dan memberinya tiket.
Anak itu tetap diam, termenung.
Merasa tenggelam di padangpasir kesendirian.
Ia pergi kearah lautan.
Lautan itu kosong.
Hanya diisi melodi deburan ombak yang menyayat hati.
Sama seperti hatinya, sendiri, tidak dianggap.
Matahari kembali ke peraduan.
Mentari itu pergi tanpa menyisakan setitik cahaya untuk si kecil itu.
Suasana mencekam dingin.
Dilihatnya seekor kepiting kecil yang bermain dengan kepiting kecil lain.
Gadis itu iri melihatnya.
Ia menendang pasir
Namun tak ada satu suarapun disana.
Tak ada seorang manusiapun yang menatapnya..
Ya, itulah kisah hidup di dunia fana ini.
Pasalnya, itu yang kualami.
Tengah malam,
Ombak mulai tenang.
Semua seakan terlelap.
Tak ada sepasang matapun yang belum terpejam.
Kecuali sepasang mata cokelat kecil.
Mata si gadis kecil yang sendiri.
Ternyata, bulan mendengar kisahnya.
Rembulan itu turun, memberikan kehangatan dan kenyamanan pada si kecil.
Walau sinarnya tak secerah mentari,
Namun ia jauh lebih lembut dan mengerti.
Rembulan pun memberikan tangga harapan pada si kecil.
Gadis itupun mulai menapakinya.
Satu, satu, satu demi satu sampai tangga teratas.
Sebuah pintu emas menyambutnya diujung tangga.
Gadis itu membuka pintu emas itu perlahan.
Apa yang ada dibalik pintu itu?
Yang kutahu kini ia tenang.
Tersenyum di pangkuan Tuhan.
Huaahh.., selesai gue curhat niech .
Semoga gue bisa kuat, dan tegar menghadapi semua ini.
Enjoy Reading, Friends !! ^_^
Label: Curhat Gue
|
Blog Owner
Full Name : Lintang A Pramesti
Nick Name : Lintang
Birth : November 2000
Age : 14
School : Cendana JHS Pekanbaru (for now)
Country : Indonesia
City : Pekanbaru
Owner speaking here :v
Okay, let me introduce myself.
You can call me Lintang for short. I'm 14 years old now, and i'm a moslem. Enjoying a teen-school-life like other tenaagers do. I graduated from my elementary school on 2013, and 2016 for my junior high school InshaAllah. I'm a main secretary of interschool student organization (knows as 'OSIS') in my school now, a part of Red Cross Youth Associate (has been known as 'Palang Merah Remaja tingkat Madya' in Indonesia), and active in some other organizations and groups.
My daily activities was managing my study and organizations, making some short stories and poems, reading books, novels and good thoughts on internet, and certainly posting random posts to this blog page ehehehe.
I'm blessed to have such as happy life. Cause life its NOT about finding yourself. It's about CREATING yourself. :)
PS : if you want to know more or had any inquiries, contact me by my social media that i located in the left sidebar, above the 'Hello' section. Thankyou and have a nice journey on this blog! :) :)
"I don't mind waiting for people,
because the longer you wait,
when you do meet...you'll be more happy"
- Mouri Ran
|
Lets Be Friend(s)
Wanna exlink? Just tell me here!
Yuki
Alya
Inex
Syifa
Affa
Indah
Fryda
Salwa
Dayang
Anya
Ayuz
Hafidzoh
Tiara
Next?
Next?
|
This is free for you
Tutorials
TUTORIAL
Status Box Cute
Back To Top Button Jquery
Ubah Font Blogskin
Ubah newer,older, home button
Buat Chat Box
Buat Rules Cbox
Highlight Color
Lagu di Blog
Find Your BlogID
Image Hover Melengkung
Make Your Own Cursor
Sidebar Like Mine
Freebies
Font For Post
Pusheen Header
|
heeemm -_-
Iyaa..., lagi nge galau..
lintang rupanya dah pande galau, prok prok prok
air mata netes oy
zzzzz......
ini bagus kok malah gitu (marah ceritanya). dari pada punya kamu cuma sedikit post nya (sori, jangan marah)
Posting Komentar
Napa? Bingung? Ndak ngerti? Mau copas?
Komen lah ha komen~